Selasa, 21 Maret 2017

Karya Arsitektur yang Mengguncang Dunia Tahun 2016 (I)

www.designboom.com Di tingkat atas menara, sebuah hotel mewah akan menempati lantai 80-109, sedangkan lantai sisanya diperuntukkan untuk kepentingan umum yang menampilkan sebuah dek dan atap kafe.

KOMPAS.com - Hingga akhir tahun 2020, diperkirakan setengah dari 20 bangunan tertinggi di dunia akan berada di China yang dipicu meningkatnya proses urbanisasi.
Seiring inisiasi pemerintah yang menargetkan 70 persen penduduknya tinggal di kota. Ke depannya, kota-kota di Negeri Tirai Bambu itu akan menjadi rumah bagi banyak blok-blok apartemen dengan desain unik.
Sebelum sampai masa itu, ada banyak bangunan yang akan memulai konstruksi dan diselesaikan pada 2016.

Berikut ini delapan proyek arsitektur yang paling bakal mengguncang dunia:
1. Lotte World Tower

Lotte World Tower merupakan gedung serbaguna berbentuk ramping yang berada di Seoul, Korea Selatan. Gedung rancangan arsitek Chicago, Kohn Pedersen Fox ini diproyeksikan akan selesai pada tahun ini.
Ketika selesai dibangun, Lotte World Tower dengan tinggi 555 meter akan menjadi bangunan tertinggi di Semenanjung Korea.

Penghargaan itu membuat Ryugyong Hotel di Pyongyang, Korea Utara dengan tinggi 330 meter turun ke peringkat dua sebagai bangunan tertinggi di Korea.
Korea Utara yang notabene telah bersengketa selama 70 tahun dengan Korea Selatan belum memiliki rencana untuk mengalahkan Lotte World Tower di Seoul.

Bahkan bila terjadi nanti, perang dalam hal arsitektur akan lebih baik ketimbang perang menggunakan senjata.

Ketika selesai dibangun, Lotte World Tower dengan tinggi 555 meter akan menjadi bangunan tertinggi di Semenanjung Korea.
2. World One Tower

Pembangunan World One Tower di Mumbai, India dijadwalkan akan selesai pada tahun ini. World One Tower mengangkasa 442 meter dan menjadikannya sebagai gedung residensial tertinggi di dunia.
World One Tower yang dibangun oleh firma arsitektur asal New York, Pei Cobb Freed & Partners akan mengedepankan apartemen rancangan Giorgio Armani.
World One Tower membuat imej kumuh India menjadi satu hal yang tak terlihat, terlebih bagi mereka yang tinggal atau berinvestasi di dalamnya.

World One Tower akan menjulang setinggi 442 meter dan menjadikannya sebagai gedung residensial tertinggi di dunia.


3. Canaletto
Canaletto merupakan menara setinggi 97 meter dan kemungkinan besar akan menjadi tempat tinggal bagi pendiri Facebook, Mark Zuckerberg di London, Inggris. Canaletto dirancang atas beberapa klaster yang disusun ke atas satu sama lain di City Road. Canaletto merupakan karya firma arsitektur asal Amsterdam, UNStudio.
UNStudio juga membangun Museum Mercedes-Benz di Stuttgart, stasiun kereta api cerdas Arnhem, dan Raffles City, sebuah gabungan bangunan tinggi, menara mixed use, dan bangunan komersial di Hangzhou, sebuah kota di China yang menjadi bagian penting dari lompatan besarnya sebagai kota meta-kapitalisme dan pengembangan properti tanpa henti.
Sementara itu Canaletto merupakan proyek pertama UNStudio di London.

Canaletto merupakan menara setinggi 97 meter dan kemungkinan besar akan menjadi tempat tinggal bagi pendiri Facebook, Mark Zuckerberg di London, Inggris.
4. Tate Modern

Bukan hanya aparetemen atau menara perkantoran saja yang menarik perhatian banyak orang. Galeri seni publik juga memiliki pesona untuk bisa dilirik sebagai bangunan yang menarik.
Tate Modern di London adalah salah satunya. Pembangunan galeri seni yang selesai pada 2012 dan bertepatan dengan Olimpiade itu memiliki struktur rancangan Herzog & de Meuron serta resmi dibuka pada Juni 2016.
Bangunan Tate Modern didominasi oleh batu bata dan memiliki bentuk serupa dengan bangunan kontemporer ala Mesopotamia atau Maya.

Sebelas lantai yang dibangun oleh Herzog & de Meuron diyakini akan mampu meningkatkan pengunjung Tate Modern tahun ini.

Bangunan Tate Modern didominasi oleh batu bata dan memiliki bentuk serupa dengan bangunan kontemporer ala Mesopotamia atau Maya.

3 Arsitek Wanita Indonesia Ini Sangat Inspiratif

Kantri Maharani
3 Arsitek Wanita Indonesia Ini Sangat Inspiratif
RumahCom – Jika berbicara soal desain arsitektur, rasanya arsitek pria lebih banyak dikenal ketimbang wanita. Meski demikian, ada sejumlah nama arsitek wanita dengan karya yang tak kalah memukaunya dari para arsitek pria. Siapa saja?
Sederet nama arsitek pria yang banyak terdengar karena karyanya yang spektakuler adalah Zenin Adrian, Andra Martin, Yu Sing. Tapi, dalam artikel ini, Rumah.com akan merangkum tiga arsitek wanita Indonesia yang menjadi inspiratif dalam karyanya.
1. Daliana Suryawinata
Daliana Suryawinata, Arsitek wanita yang memberikan sumbangsih konsep
Daliana Suryawinata adalah arsitek wanita yang mengajukan konsep “Jakarta Superkampung 2045″ kepada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (sumber: linkedin.com)
Arsitek wanita pertama yang menginspirasi adalah Daliana Suryawinata. Arsitek yang pernah meraih doktoral di Universitas Delft-Belanda ini mencatat sejarah terbaik pada saat ia mengajukan konsep “Jakarta Superkampung 2045″.
Konsep tersebut bertujuan untuk merombak habis tatanan perkampungan yang ada di Jakarta, namun tidak mengubah karakteristik dan nilai luhur kampung itu sendiri. Daliana mengungkapkan bahwa jika konsep Jakarta Superkampung 2045 ini terwujud, maka tatanan Jakarta akan bisa mengimbangi Singapura.
Tidak hanya mengusung konsep, Daliana juga dikenal sebagai arsitek wanita yang membawa SHAU (perusahaan konsultan arsitektur dan desain) meraih banyak penghargaan di dalam negeri dan internasional, seperti Honorable Mention Award from the City of Munich (Preis der Landeshauptstadt München), Finalist Smart Material House competition, IBA Hamburg, dan masih banyak lagi.
Selain penghargaan, Daliana juga sudah mengeluarkan lebih dari 20 judul buku yang disebar di Indonesia dan mancanegara seperti Archinesia Vol.1 & Vol. 2, Jakarta, Proceedings of the Intercad Vienna, Austria, dan The Architecture of Hospitals, NAi Publisher, Netherlands.
2. Imelda Akmal
Imelda Akmal, lulusan Universitas terbaik dari AA School of Architecture, Inggris. Ia membuat publikasi desain dengan nama Imajibooks (sumber: twitter.com)
Imelda Akmal , arsitek wanita Indonesia yang berhasil menematkan studi master di AA School of Archtecture di Inggris (sumber: twitter.com)
Arsitek selanjutnya adalah Imelda Akmal. Berbeda dengan arsitek lainnya, Imelda Akmal justru mencoba mengkolaborasikan dunia arsitektur dengan bisnis publikasi arsitektur. Salah satu publikasi terkenal yang kerap dijadikan acuan para desainer interior adalah Imajibooks.
Wanita yang pernah menamatkan pendidikan strata-1 arsitektur di Universitas Trisakti ini memublikasikan ulasan desain interior dan arsitektur bangunan, terinspirasi dari sudut pandang dari guru besar arsitektur terkemuka, Prof. Josef Prijotomo.
Bila Anda memperhatikan publikasi dari Imajibooks, Imelda tidak hanya menonjolkan karya-karya yang terkesan hanya milik pribadinya, tetapi juga hasil kontribusi dari berbagai arsitek yang tidak hanya sudah memiliki reputasi, tetapi juga untuk arsitek muda yang memiliki karya yang patut dibanggakan.
3. Wendy Djuhara
Wendy Djuhari salah satu arsitek wanita yang membuat konsep bangunan yang ramah lingkungan (sumber : phaidonatlas.com)
Wendy Djuhara menjadi satu dari sepuluh arsitek terkemuka yang membuat rumah ramah lingkungan (sumber: phaidonatlas.com)
Wanita berprofesi arsitek ketiga yang meinspirasi adalah Wendy Djuhara. Salah satu karya terbaiknya adalah membuat konsep rumah ramah lingkungan, yang merupakan hasil kolaborasi dari 10 arsitek terkemuka di Tanah Air.
Karya pribadi bertajuk “Sekolah Shinning Star” berhasil membawa dirinya diperhitungkan dalam kompetisi internasional World Architecture Festival 2010 di Barcelona. Sebagai arsitek, Wendy kian bersinar berkat dukungan sang suami yang juga seorang arsitek, Ahmad Djuhara.

10 Tokoh Arsitek Dunia dan Karyanya

  1. Le Corbusie
le cobusier le cobusier Charles-Edouard Jeanneret, lebih dikenali sebagai Le Corbusier (6 Oktober 188727 Agustus 1965), ialah seorang arkitek Switzerland yang amat dikenali untuk sumbangannya kepada apa yang kini digelarkan modenisme, dan Gaya Antarabangsa. Beliau merupakan perintis dalam kajian teori untuk reka bentuk moden dan berdedikasi untuk memberikan keadaan hidup yang lebih baik kepada penduduk-penduduk bandar raya yang penuh sesak. Dengan tempoh kerjaya selama lima dekad, Le Corbusier membina bangunan-bangunan ikonik di merata-rata tempat di Eropah tengah, India, Rusia, dan sebuah struktur di Amerika Serikat. Beliau juga merupakan perancang bandar, pelukis, pengarca, penulis dan pereka bentuk perabot. Le Corbusier merupakan seorang yang ahli dalam teori-teori desain modern. Ia juga berkontribusi dalam menghasilkan kehidupan yang lebih baik di lingkungan yang padat penduduknya. Karya bangunan-bangunannya tersebar di daerah Eropa, India, Rusia dan Amerika. Le Corbusier memiliki ketertarikan yang besar dalam visual art sehingga ia menempuh pendidikan di La-Chaux-de-Fonds Art School. Dosen arsiteknya saat itu adalah Rene Chapallaz yang sekaligus mempengaruhi karya desain bangunannya saat awal-awal ia berkarir sebagai arsitek. Di awal-awal kariernya, ia banyak mendesain villa, salah satunya villa Jeanneret yang ia dedikasikan untuk orang tuanya. Vila-villa yang ia buat selalu memikat dan popular di sepanjang negara Pegunungan Alpen. Tahun 1907, ia ke Paris dan bekerja dengan Auguste Perret yang merupakan seorang ahli beton dari Perancis. Tahun 1910-1911 ia bekerja dengan Peter Behrens di daerah Kota Malang yang selanjutnya ia bertemu dengan Ludwig Mies van der Rohe dan Walter Gropius. Setelah itu, ia menjadi salah satu arsitek paling berpengaruh dalam bidang arsitektur Jerman. Pada tahun 1911, Le Corbusier melakukan perjalanan ke Semanjung Balkan untuk mengunjungi Yunani dan Turki. DI sela-sela perjalanannya, ia menggambar sketsa bangunan termasuk Kuil Parthenon yang ia masukkan dalam Vers une architecture tahun 1923. Vers une architecture merupakan kumpulan esai Le Corbusier yang terbit dalam jurnal Perancis L’Esprit Nouveau. Saat terjadi Perang Dunia I, ia mengajar di almamaternya, La-Chaux-de-Founds Art School. Ia mengajar di sana sampai berakhirnya perang tersebut. Karyanya saat itu berjudul Domino House yang ia ciptakan di tahun 1914 sampai 1915. Desain itu menjadi patokannya dalam membuat sebagian karyanya dalam sepuluh tahun setelahnya. Karya : Chapelle Notre Dame du Haut, Ronchamp, Prancis. 1950-1955.  Chapelle Notre Dame du Haut, Ronchamp Usine Claude et Duval, Saint-Dié-des-Vosges, Perancis. 1948-1951.    usane claude    
  1. Santiago Calatrava
 santiago-calatrava   Santiago Calatrava lahir di Valencia , Spanyol pada tahun 1951 . Dia lulus dari Institut Arsitektur di Valencia dan dari Federal Institute of Technology di Zurich . Calatrava membuka arsitektur dan kantor rekayasa sendiri di Zurich . Sebagian besar karya awalnya berada di Swiss dan Spanyol , di mana ia telah memamerkan desain dan memenangkan beberapa penghargaan. Sebagai arsitek dan insinyur , Calatrava sering menciptakan karya-karya inovatif yang bergantung pada pemahaman yang kuat dari kedua aspek kekreatifan dan struktural desain . Keterampilan -Nya sebagai seorang insinyur memungkinkan dia untuk membuat bentuk patung dan ruang yang tidak biasa. Pada tahun 1979 ia memenangkan penghargaan  untuk menyalakan kembali kualitas struktur kerja Perret dan untuk kembali menekankan pentingnya struktur utama dalam mendefinisikan bentuk. Meskipun kehadiran berpengaruh dalam komunitas arsitektur Eropa , Calatrava jarang merancang bangunan-bangunan tertutup . Sebaliknya , sebagian besar ciptaan-Nya adalah struktur terbuka. Karya Santiago Calatrava : Stasiun Kereta Api Stadelhofen, di Zurich, Swiss. 1983-1984. Stasiun Kereta Api Stadelhofen, di Zurich, Swiss Alamillo Bridge dan La Cartuja Viaduct, di Seville, Spanyol. 1987-1992. alamillo-bridge-dan-la-cartuja-viaduct Campo Volantin Footbridge, di Bilbao, Spanyol. 1990-1998. Campo Volantin Footbridge, di Bilbao, Spanyol. Airport Sondica, di Bilbao, Spanyol.1990-1999. Airport Sondica, di Bilbao, Spanyol
  1. Zaha Hadid
 zaha hadid Zaha Hadid lahir pada tanggal 31 Oktober 1950, di Baghdad, Irak. Dia dibesarkan di salah satu bangunan pertama Baghdad Bauhaus-terinspirasi selama era  “modernisme dikonotasikan glamor dan progresif berpikir” di Timur Tengah. Dia menerima gelar di bidang matematika dari Universitas Amerika di Beirut sebelum pindah untuk belajar di Sekolah Asosiasi Arsitektur Arsitektur di London, di mana ia bertemu Rem Koolhaas, Elia Zenghelis, dan Bernard Tschumi. Dia bekerja untuk mantan profesor nya, Koolhaas dan Zenghelis, di Kantor untuk Metropolitan Arsitektur, di Rotterdam, Belanda, ia menjadi mitra pada tahun 1977. Melalui hubungan nya dengan Koolhaas, ia bertemu Peter Rice, insinyur yang memberikan dukungan dan dorongan awal pada saat pekerjaannya sepertinya sulit. Pada tahun 1980 ia mendirikan praktek sendiri yang berbasis di London. Selama tahun 1980-an ia juga mengajar di Asosiasi Arsitektur. Arsitek Wanita Terkenal yang berani, julukan Zaha Hadid sebagai tonggak eksistensi desain-desain futuristik dan menggabungkannya dengan teknologi mambuat namanya akan terus dikenang di sepanjang masa di dunia arsitektur, latar belakangnya yang seorang ahli matematika membuat dia berani mebuat desain-desain ekstrim yang sampai saat ini kita sebut ” Arsitektur Dekonstruksi” Dia telah menjadi salah satu arsitek paling terkenal di dunia. Bangunannya pernah  dinominasikan untuk Penghargaan bergengsi termasuk MAXXI (2010), Stasiun Kereta Api Kabel Nordpark (2008), Phaeno Science Centre (2006) dan BMW Central Building (2005). Gaya desain dari seorang Zaha Hadid bisa disebut desain yang berani, kontempror, organik, inovatif. menggunakan teknologi dengan material yang jauh dari kata ‘biasa’. Zaha Hadid telah mengajar di universitas bergengsi di seluruh dunia, termasuk di Harvard Graduate School of Design, di mana dia adalah Tange Kenzo profesor dan Ketua Sullivan di University of Illinois di Chicago Sekolah Arsitektur. Dia juga menjabat sebagai profesor tamu di Hochschule für bildende Kunste Hamburg (HFBK Hamburg), Sekolah Knowlton Arsitektur di Ohio State University, Studio Master di Columbia University, dan Profesor Saarinen Eero Mengunjungi Desain Arsitektur di Yale School of Architecture. Diantara karyanya: London Aquatic, London 2012 Olympic Games dengan kapasitas 17500 orang. london aquatic Riverside Museum, Glasgow (2011)  riverside      
  1. Kenzo Tange
  kenzo tange Kenzo Tange lahir di kota kecil Imabari, Jepang Selatan, pada tanggal 4 September 1913. Pada tahun 1935 dia memulai belajar dalam bidang arsitektur di “Department of Architecture at The University of Tokyo”, yang diselesaikannya pada tahun 1938. Dia mulai dikenal masyarakat luas karena hasil studinya mendapat penghargaan dari “Tatsuno Prize”. Kemudian mendapat pengalaman profesional bekerja sama dengan seniornya, Kunio Mayekawa, yang juga lulusan Universitas Tokyo. Tange kembali menuntut ilmu di Universitas Tokyo untuk mendapatkan gelar Masternya, dan mengajar sebagai dosen arsitektur di universitas tersebut. Setelah Perang Dunia II, Tange memenangkan sayembara untuk mengabadikan momen pengeboman kota Hiroshima, “Hiroshima Piece Center”. Setelah memenangkan sayembara itu, Tange membuka kantor konsultan pribadinya. Pada tahun yang sama yaitu 1949, Tange menyelesaikan gelar profesornya di Universitas Tokyo. Setelah mempunyai gelar Profesor, ia menjadi pengajar di Universitas Tokyo pada tahun 1946 , disamping itu juga menjadi Profesor tamu pada Masschussets Institute of Technology (1959 – 1960), dan Harvard University (1972). Kenzo Tange pernah bekerja pada Le Corbusier pada tahun 1935-an, masa di mana arsitektur International Style, kubisme, fungsionalisme, sedang berkembang dan nantinya berpengaruh terhadap rancangan-rancangan karya Tange. Tange dapat disejajarkan dengan para tokoh arsitektur modern awal generasi di atasnya seperti, Le Corbusier, Gropius, Wright, van der Rohe, dan lainnya pada masa abad 19. Tange seangkatan dengan para arsitek Amerika yaitu P. Johnson, K. Roche, P. Rudolph, I. M. Pei, dan lainnya pada masa abad 20. Pada karya-karya awal yang dihasilkan Kenzo Tange yaitu menggabungkan modernisme dengan arsitektur tradisional Jepang. Di akhir tahun 1960-an, beliau menghilangkan regionalisme dan berubah ke International Style. Melalui ide-idenya yang universal tanpa menghilangkan kandungan arsitektur tradisional Jepang. Diantara karyanya: 1955: Hiroshima Peace Memorial Museum, Hiroshima hirosima peace 1960: Kurashiki City Hall, Kurashiki, Okayama kurashaki city 1964: Yoyogi National Gymnasium for the 1964 Summer Olympics, Tokyo Yoyogi National Gymnasium for the 1964 Summer Olympics, Tokyo
  1. Frank Owen Gehry
  frank owen gehry Frank Gehry lahir 28 Februari 1929 di Toronto, Ontario, Kanada. Lalu Dia pindah ke California pada tahun 1947. Ia bekerja untuk Wdton Becket & Associates (1957-1968) dan Victor Gruen (1968-1961) di Los Angeles, serta untuk Andre Remondet di Paris (1961). Kemudian dia menciptakan perusahaannya sendiri yang bernama Frank O. Gehry and Associates pada tahun 1967. Dia Memenangkan Penghargaan Pritzker tahun 1989. Dan proyeknya yang paling terkenal adalah titanium tertutup Guggenheim Museum di Bilbao, Spanyol yang kemudian dibuka untuk umum pada tahun 1997. Gehry dikenal akan pendekatan ukiran ke desain bangunan dan untuk membangun struktur yang berkurva, dan seringkali dibungkus dengan logam yang mengkilat. Gedung yang dirancangnya, termasuk tempat tinggal pribadinya di Santa Monica, California, telah menjadi atraksi wisatawan. Banyak museum, perusahaan, dan kota mencari jasa Gehry sebagai simbol pembedaan, untuk segala produk yang dibuatnya. Museum Guggenheim Salah satu karya Frank Gehry yang dianggap karya terbesar, Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol. Adalah massa kurva acak terbuat dari titanium, yang menyerupai sisik ikan. Gehry mengatakan “keacakan dari kurva dirancang untuk menangkap” cahaya, dan yang mereka lakukan, dengan kilau cemerlang yang mencerminkan air yang berkilauan Sungai Nervion.    
  1. Philip Johnson
   philip johnson Philip Cortelyou Johnson atau lebih dikenal dengan nama Philip Johnson adalah salah satu arsitek dari Amerika yang sangat berpengaruh dalam dunia Arsitektur. Dengan kacamatanya yang tebal, berbingkai bundar, Philip Johnson adalah tokoh yang paling dikenal di dunia arsitektur Amerika selama beberapa dekade. Philip Johnson (8 Juli 1906 – 25 Januari 2005) lahir di Cleveland, Ohio. Pada awalnya, Philip Johnson bukanlah seorang arsitek, dia bekerja sebagai kritikus, penulis, sejarawan dan seorang direktur museum. Dia meraih gelar A.B. dalam sejarah arsitektur dari Universitas Harvard yang tertarik pada Sejarah dan Filsafat, terutama pada karya Pra-Sokrates. Pada tahun 1949, setelah beberapa tahun sebagai direktur utama Museum of Modern Art di Departemen Arsitektur, dia merancang rumah tinggal untuk dirinya di New Canaan, Conecticut untuk tesis meraih gelar masternya. Rumah tinggal tersebut sekarang lebih dikenal dengan nama Glass House. Pada tahun 1928, Philip Johnson bertemu dengan arsitek Ludwig Mies van der Rohe, yang pada saat itu sedang merancang German Pavilion untuk Barcelona Internasional Exposition 1929. Pertemuan dengan Ludwig Mies van der Rohe inilah yang akhirnya membuat jalan Philip Johnson dalam dunia arsitektur. Pada awalnya bahkan Philip Johnson pernah menugaskan Ludwig Mies van der Rohe untuk mendesain apartemennya di New York. Kemudian dia berkolaborasi dengan Mies mendesain bangunan tinggi terbaik yakni Gedung Seagram, New York. Pada tahun 50an merevisi pandangan sebelumnya, yang mencapai puncaknya sebagai salah satu bangunan yang paling kontroversial dalam karirnya, yakni Kantor Pusat AT & T di New York dengan apa yang disebut dengan “Chippendale”. Philip Johnson bergabung dengan John Burgee dari tahun 1967 sampai 1987. Dalam 20 tahun ini tidak ada karya yang fenomenal. Tahun 1989, Philip Johnson lebih banyak mengabdikan waktunya untuk proyek-proyeknya sendiri, walaupun dia masih semi-pensiun dari John Burgee Architects. Desain yang paling terakhir adalah untuk Sekolah Seni Rupa Seton Hill College di Greensburg, Pennsylvania. Salah satu karyanya: Johnson House at Cambridge, “The Arch Street House“, Cambridge, Massachusetts (1942–1943) Johnson House at Cambridge  
  1. Ludwig Mies van der Rohe

missvanderohe
  Ludwig Mies van der Rohe (27 Maret 1886 – 17 Agustus 1969) adalah seorang arsitek berkebangsaan Jerman. Ia umumnya dipanggil Mies, sesuai nama belakangnya. Ludwig Mies van der Rohe, bersama Walter Gropius dan Le Corbusier, dikenal luas sebagai para perintis arsitektur Modern. Mies, seperti rekan-rekannya pasca Perang Dunia I, berupaya menetapkan gaya arsitektur baru yang mampu mewakili zaman modern seperti yang dilakukan arsitektur Klasik dan Gothik pada zamannya masing-masing. Ia menciptakan gaya arsitektur abad ke-20 yang berpengaruh dengan kejelasan dan kesederhanaan yang ekstrem. Bangunan-bangunan karyanya memanfaatkan material modern seperti baja industri dan kaca pelat untuk menentukan ruang interior. Ia berupaya menciptakan arsitektur dengan sedikit kerangka struktur yang diseimbangkan dengan kebebasan ruang terbuka yang mengalir bebas. Ia menyebut bangunan-bangunannya arsitektur “kulit dan tulang”. Mies mengambil pendekatan rasional yang dapat memandu proses kreatif perancangan arsitektur. Ia sering dikaitkan dengan aforisme “lebih sedikit lebih baik” dan “Tuhan sangat terperinci“. Villa Tugendhat merupakan prototipe dan ikon arsitektur modern di Eropa. Mies van der Rohe membangun Villa tersebut di kawasan Černá Pole di Brno (Brunn), Republik Ceko pada 1928 – 1930 untuk Fritz Tugendhat dan istrinya Greta. tugendhat
  1. Eugene Viollet Le Duc
  Eugène Emmanuel Viollet-le-Duc Eugène Viollet Emmanuel- le-Duc (27 Januari 1814-17 September 1879) adalah seorang arsitek Perancis dan dengan teorinya yang terkenal karena penafsiran restorations bangunan di abad pertengahan. Lahir di Paris dan dia adalah arsitek utama GothicRevival. Karya-karyanya sebagian besar restoratif pada beberapa desain bangunan independen yang pernah terwujud. Sangat bertentangan dengan tren arsitektur Beaux-Arts yang berlaku waktu itu dan banyak karya desain-desainnya sebagian besar dicemooh oleh orang-orang pada zamannya. Dia juga adalah arsitek yang disewa untuk merancang struktur internal dari Patung Liberty namun meninggal sebelum proyek selesai. Ayah Viollet-le-Duc adalah seorang civil yang tinggal di Paris yang mengumpulkan buku, salon Friday ibunya dihadiri oleh Stendhal dan Sainte-Beuve. Saudara ibunya, Étienne-Jean Delécluze,”adalah seorang pelukis di pagi hari dan seorang sarjana di malam hari” (Summerson) sebagian besar bertanggung jawab atas pendidikan pemuda itu. Viollet-le-Duc terkenal dengan filosofisnya yaitu: republican, anti-clerical, rebellious, dia membangun barikade pada July Revolution of 1830 dan menolak untuk memasuki École des Beaux-Arts tapi sebaliknya ia memilih untuk mendukung pengalaman praktis langsung di kantor-kantor arsitektur Jacques-Marie Huvé dan Achille Leclere. Salah satu dari banyak grotesques di muka Notre Dame di Paris ditambahkan selama restorasi Viollet-le-Duc. Yang satu ini umumnya disebut Le Stryge (the strix). Selama awal tahun 1830-an, sentimen populer untuk restorasi bangunan abad pertengahan yang dikembangkan di Perancis, Viollet-le-Duc kembali pada th 1835 dari study di Italia yang ditugaskan oleh Prosper Mérimée untuk mengembalikan biara Romawi dari Vézelay. Karya ini adalah yang pertama dari serangkaian panjang restorasi Viollet-le-Duc di Notre Dame de Paris yang membawa kepada perhatian nasional. Karya-karya utamanya yang lain meliputi Mont Saint-Michel, Carcassonne, Roquetaillade castle dan Pierrefonds. Chateau-de-Pierrefonds
  1. Charles Moore
charles moore Charles Willard Moore adalah salah satu tokoh terkenal dalam desain interior. Beliau Lahir pada tanggal 31 Oktober 1925, di Benton Harbor, Michigan semasa hidupnya beliau pernah meraih penghargaan AIA Medali Emas pada tahun 1991dan bekerja di berbagai tempat diantaranya Praktek Moore rubel Yudell, Bangunan Piazza D’Italia, Haas School of Business, Proyek Sea Ranch, California, Yale Bangunan Proyek. kemudian pada tanggal 16 Desember 1993 beliau menutup usianya yang ke 68. Moore merancang dan membangun sebuah rumah untuk ibunya di Pebble Beach, California, dan bekerja selama musim panas untuk menjadi arsitek Wallave Holm dari Monterey  . dan Master Tesis Moore itu mencari jalan untuk melestarikan dan mengintegrasikan rumah-rumah bersejarah di Monterey adobe ke dala kota. Disertasi Doktor-Nya, “Air dan Arsitektur”, adalah survei terhadap keberadaan air dalam membentuk pengalaman tempat. Salah satu karyanya adalah Piazza d’italia (1975-1980) sebuah taman atau ruang terbuka dalam rangka renovasi kawasan kumuh di New Orelans Amerika Serikat, ditujukan untuk para imigran Italia yang mendominasi daerah tersebut. plaza d'italia Denah bangunannya berupa lingkaran, diperkuat dengan garis-garis melingkar pada lantai dengan warna dari bahan pada tengah taman di buat model tanah Italia yang berbentuk seperti sepatu tinggi, dikelilingi kolam menggambarkan laut mediterania. Unsur modern art deco dimasukkan dalam beberapa kepala kolom di sela-sela kolom-kolom Italia tersebut.  
  1. Aldo Rossi
 aldorossi Berasal dari Milan Italia, lahir tahun 1913. Selain sebagai arsitek praktisi, pengajar juga banyak karya-karya tulisnya baik mengenai arsitektur kota maupun arsitektur. Diantara karyanya: Teather Dunia I (II Teantro del mondo) 1978 di Venesia. Venesia ini merupakan kota kuno abad pertengahan di Italia, termasyur dengan keunikannya “terapung” di laut. Denahnya bujur sangkar 9,5 x 9,5 m2 di atas plarform semacam rakit 25 x 25 m. Bagian utamanya tingginya 11 m, di atasnya terdapat sebuah menara berdenah segi delapan setinggi 6 m, atapnya kerucut berisi delapan. teantro Teater Carlo Felice (1983-1989) di Genoa Italia. Teater ini dibangun oleh Rossi bersama tiga arsitek lain yaitu I. Gardell, F. Reinhart dan A. Sibilia, dengan menggabungkan elemen-elemen klasik Yunani Ranaissance dengan elemen modern. Pemakaian unsur lama ciri arsitektur Post Modern antara lain gotic, terdapat dalam sebuah kerucut yang aneh, karena diletakkan di dalam di atas lobby utama.    theater carlo

Tokoh Arsitek Modern pertama indonesia


Tokoh Arsitek Modern Indonesia
Tokoh Arsitek Modern
| Liem Bwan Tjie ( 1850-1950 )
 Tak banyak yang tahu tentang salah satu Tokoh Arsitek ini, bahwa Kota Semarang pernah melahirkan salah satu arsitek ternama yang bernama Liem Bwan Tjie. Dia adalah salah seorang pelopor arsitektur modern yang pada jaman ada di Indonesia. Ratusan karya arsitekturnya banyak tersebar di berbagai wiliaya Indonesia. Karyakaryanya pun disejajarkan dengan karya-karya arsitek Belanda ternama yang dianggap luar biasa di HindiaBelanda pada masa 1850-1950, seperti Maclaine Pont, Hulswit, Fermont dan Cuijpers, GmelichMeiling, Aalbers. Siapa Liem Bwan Tjie? Pria yang gayanya selalu menggunakan kacamata ini terlahir pada tahun 1891 di Semarang sebagai anak kelima dari. Ayahnya, Liem Tjing Swie, adalah seorang pedagang tekstil di kawasan Gang Warung. Liem Bwan Tjie adalah orang Indonesia pertama yang perna belajar di Sekolah Tinggi Teknik di Delft, Belanda. Dia juga pernah menempu  pendidikan di Technische Hoogeschool di Delft pada 1920 dan Ecole des Beaux Arts, sekolah seni dan arsitektur di Eropa paling bergengsi pada waktu itu.
dari Awal kari Liem Bwan Tjie di Semarang yang dimulai tahun 1929, Liem Bwan Tjie banyak membangun rumah atau vila-vila orang-orang kaya di HindiaBelanda pada masa itu. Yang paling terkenal adalah vila milik keluarga Dr Ir Han Tiauw Tjong di Jl Tumpang yang menyerupai kapal, dan  kantor pusat konglomerat Oei Tiong Ham di Jl Kepodang dan Jl Sendowo Kota Lama yang dibangun pada 1930.
Kantor dagang Oei Tiong Ham Concern yang sekarang menjadi kan tor Rajawali Nusindo, diakui banyak kalangan sebagai arsitektur cerdas.Meski dari luar nampak konvensional, memiliki bentuk tidak rumit, namun ketika masuk ke dalam banyakditemukanpemecahandesain yang unik. Bangunan ini menerapkan gaya Art Modern yang merupakan gaya populer pada paruh pertama abad ini.

Penyatuan konsep modern dengan alam sekitar
Di bawah ini adalah Karya-karya Arsitek Liem Bwan Tjie
Iklim Tropis Karya lain yang memperlihatkan hijaunya arsitektur rancangan Liem Bwan Tjie diantaranya rumah tinggal Poeda Pajoeng dan rumah tinggal di kawasan Peloran milik Sih Tiauw Hien, Pabrik Kopi Margorejo, perumahan Pabrik Kopi Margorejo, vila Oei Tjong Hauw (putra Oei Tiong Ham) di Kopeng, rumah Tan Tjong Le di Ungaran, vila Kwik Tjien Gwan di Tawangmangu, rumah R Van Duinen di Kopeng, dan Puri Gedeh (rumah dinas Gubernur Jateng).
Bangunan umum yang dipercayakan padanya diantaranya Gemeente Zwembad atau kolam renang Stadion di Jl Ki Mangunsarkoro, Rumah Makan Grand yang dulu pernah menjadi kampus Fakultas Teknik Undip Jl MT Haryono, gedung bioskop Grand atau Gelora, dan gedung bioskop Lux atau Murni.
Di Dalam setiap rancangannya, Liem Bwan Tjie selalu menempatkan faktor iklim tropis sebagai salah satu pertimbangan penting dalam segalah konsep dan karya Arsiteknya. Hujan dan sinar matahari langsung tak akan pernah dibiarkannya membuat penghuni bangunan tersebut merasa tidak nyaman beradah di dalam bangunan karyanya,tetapi Liem Bwan Tjie selalu mengupayakan agar hujan dan sinar matahari tidak membuat suasana bangunan tidak nyaman,melain Liem Bwan Tjie suatu inovasi yang membuat ketika orang berada dalam bangunan tersebut,orang tersebut merasa nyaman berada disana .
Pemanfaatan semua sudutan bangunan dengan benar,yaitu sebagai berikut :
Ruang di dalam pun harus nyaman dan cukup terang, misalnya dengan membuat jendela-jendela lebar yang dapat mengendalikan aliran udara.
Sumber : Suara Merdeka, Foto : Berbagai Sumber.
Kelanjutan dari Kisa Arsitek : TOKOH ARSITEK INDONESIA PADA MASA PASCA KEMERDEKAAN
“Liem Bwan Tjie”
TOKOH ARSITEK INDONESIA PADA MASA PASCA KEMERDEKAAN
“Liem Bwan Tjie”
Arsitek Modern Generasi Pertama Di Indonesia (1891-1966)
Gambar 1. Foto Liem Bwan Tjie
Liem Bwan Tjie adalah sesosok arsitek generasi pertama yang lahir pada era modern. Puluhan bahkan ratusan karyanya yang tersebar luas di berbagai wilayah kota di Indonesia. Akan tetapi namanya jarang didengar di dalam perkembangan dunia arsitektur modern di Indonesia, karena minimnya penyampaian berita atau media massa, surat kabat dan sejenisnya pada awal kemerdekaan sampai pada tahun 1965 an yang menyebabkan namanya tidak popular di kalangan masyarakat Indonesia dan pendidikan Arsitek indonesia.
A. Mengenal Liem Bwan Tjie
Liem Bwan Tji adalah pria berkacamata kelahiran 6 September 1891, anak kelima dari Liem Soei Ching yang seorang pedagang tekstil di kawasan Gang Warung (keluarganya telah tinggal di Indonesia selama empat generasi). Liem Bwan Tjie adalah orang Indonesia pertama yang belajar di Universitas Teknik di Delft, Belanda pada tahun 1920 dan Sekolah Seni dan Arsitektur di Eropa paling bergengsi pada waktu itu Ecole des Beaux Arts pada tahun 1924.
1. Lingkungan dan Pendidikan
Menyelesaikan MTS (Middelbare Technische School) di Jl. Dr Cipto.
HBS di Harleem (1911 – 1915)
Magang di Amstredam (1916 – 1920)
Sekolah di Delft (1920 – 1924)
Paris Ecole des Beaux Arts (1924 – 1926)
Harvard – Yeuching di Beijing (1926 – 1929)
Kembali ke Semarang (1929)
2. Setelah kembali ke Indonesia
Semarang 1930
Karya – karya (proyek rumah tinggal)
Menikah dengan Han Swan Tien
Jakarta
Beliau tinggal di Jalan Situ Lembang di Menteng serta menjadikan rumahnya menjadi kantor pusat.
Proyek -proyek Nasional, diantaranya: rumah sakit ternak di Surabaya, pusat penelitian di Ambon dan Universitas di Menado.
Belanda 1965 – 1966
Beliau meniggal di Rijswijk.
B. Pendahuluan
Perkembangan arsitektur di Nusantara dimulai pada abad ke-20, yang diperkenalkan oleh arsitek swasta Belanda, yaitu : P.A.J Moojen, Henri Macline Pont, Thomas Karsten dan sebagainya serta arsitek yang bekerja pada Kementrian Pekerjaan Umum (Burgelijki Openbare Werken) di Batavia, yaitu F.L. Wiemans, Snuyf, Gerber, Von Essen dkk. Pada umumnya mereka semua berpendidikan di Sekolah Tinggi Delft, Belanda.
Dari dominasi nama-nama arsitek Belanda tersebut, munculah sebuah nama seorang arsitek kelahiran Semarang, yaitu Liem Bwan Tjie. Arsitek ini adalah lulusan dari Sekolah Teknik Menengah (Middelbaare Technischeschool) dan sampai pada perguruan tingginya di Sekolah Tinggi Teknik Deflt di Belanda. Pada tahun 1916 Liem Bwan Tjie sudah bekerja dengan arsitek terkenal yang ada di Belanda, arsitek tersebut adalah B.J. Ouendag, Michael de Klerk, Ed. Cuypers dan Gulden en Geldmaker (Dikken, 2002:9).
Liem Bwan Tjie kembali ke kota kelahirannya, yaitu Semarang dan bekerja sebagai seorang arsitek pada akhir tahun 1929. Karena tuntutan pekerjaannya Liem pindah ke Batvia pada tahun 1938. Kemudian dari 1929 sampai akhir hidupnya, ia terus berkarya sebagai seorang arsitek dan puluhan karyanya tersebar di seluruh Indonesia. Liem tercatat sebagai pendiri atau penggagas Ikatan arsitek Indonesia (I.A.I).
C. Latar Belakang Liem Bwan Tjie Sebelum Masuk Sekolah dan Perguruan Tinggi Negeri
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 merupakan zaman yang penuh dengan gejolak dimana banyak perubahan dalam peradaban dunia. Demikian halnya dengan Hindia-Belanda yang pada waktu itu mendapat pengaruh perubahan modernisasi dari barat. Politik etis mulai berlaku pada tahun 1900, banyak sekolah yang didirikan seperti sekolah pendidikan dasar dan menengah kejuruan di Nusantara, terutama di Jawa. Semarang merupakan kota besar ketiga di Jawa setelah Batavia dan Surabaya. Suasana jaman baru di Semarang seperti bergema karena banyak pembangunan sekolah yang dibangun kota tersebut, Semarang juga dikenal sebagai salah kota yang dikenal mempunyai penduduk Tionghoa terbesar di Jawa.
Liem Bwan Tjie adalah keluarga dari Tionghoa generasi keempat yang tinggal di Hindia Belanda (Dikken, 2002:5). Liem lahir pada tanggal 6 September 1891 di Semarang, Liem digolongkan sebagai seorang Tionghoa campuran. Pada akhir abad ke-19, orang-orang mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Semangat Liem Bwan Tjie untuk bersekolah dan perguruan tingginya bersekolah di Belanda dan menyelesaikan sekolah dasarnya di Semarang. Tidak semua orang dapat bersekolah pada waktu itu, Liem adalah termasuk keluarga yang beruntung, baik dalam bidang finansial atau beruntung pada waktu itu. Sewaktu tinggal di Semarang maupun sesudah tinggal di Belanda, tidak ada yang tau pilihan atau minatnya untuk menjadi seorang arsitek, akan tetapi pilihannya untuk masuk ke Sekolah Teknik Menengah (Middlebaare Technischeschool)jurusan bangunan yang kemudian dilanjutkan ke Sekolah Tinggi Jurusan Arsitektur di Delft, membawa karirnya sebagai salah satu pelopor atau pengagas arsitektur modern di Indonesia.
D. Ciri Karya Arsitektur Liem Bwan Tjie
Liem Bwan Tjie adalah salah satu arsitek yang menjadi pelopor desain arsitektur modern di Indonesia, didalam setiap karya arsitekturnya Liem Bwan Tjie memadukan penyelesaian dengan menggunakan arsitektur barat modern dan unsur Cina yang didasarkan pada filosofi hubungan manusia dengan lingkungannya, Liem Bwan Tjie juga sangat memperhatikan kondisi iklim dan lingkungan sekitar disetiap desainnya, Karya arsitektur Liem Bwan Tjie banyak dipengaruhi oleh arsitek Frank Lloyd Wright, Le Corbusier, dan Dudok De Stijl.
Dalam hal desain Liem Bwan Tjie lebih menekankan faktor iklim (tropis) sebagai pertimbangan penting disamping yang lainnya. Hujan dan sinar matahari langsung tidak dibiarkannya, karena membuat penghuni merasa tidak nyaman. Permainan atau lempeng-lempeng horizontal dan vertical dipadukan dengan masa geometric, juga pergantian dari padat ke kosong menciptakan pembayangan yang sangat mengesankan. Liem Bwan Tjie tidak anti kesetangkupan dan masih menerapkannya, meskipun dengan tampilan yang unik. Perapet menjadi ciri desain Liem Bwan Tjie. Perapet tiap rumah atau bangunan selalu unik tetapi tidak sulit dikenali.
Undak-undak nampak sebagai komponen yang mendapatkan perhatian penuh dari Liem Bwan Tjie, bahkan terkesan arsitek ini sangat terobsesi oleh komponen tersebut, undak bisa berupa untuk menuju pintu atau undak untuk menuju ke lantai diatasnya. Selain itu, dalam mendesain Liem Bwan Tjie berpikir dari makro sampai mikro, garis besar sampai detail dari bangunan sampai perabot.
 E. Karya-Karya Arsitektur Liem Bwan Jie
Karya arsitektur Liem Bwan Tjie yang begitu meluas di Indonesia hingga mencapai ratusan kiranya. Berikut akan ditampilkan berupa karya-karya yang dirancang oleh arsitek pertama yang melahirkan arsitektur modern di Indonesia, adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Karya-Karya Arsitektur oleh Liem Bwan Tjie
 Banyak sekali karya-karya yang telah dirancang oleh Beliau dengan berbagai macam fungsi yang diselaraskan dengan faktor iklim dan lingkungan sekitarnya. Dari hasil rancangan tahun ke tahun seperti yang digambarkan pada tabel diatas, dibwah ini akan dijelaskan salah satu dari beberapa rancangan yang didesain mengenai karakteristik rancangan Beliau lebih mendetail, jelas dan dalam bentuk visual, yaitu sebagai berikut :
Gambar 2. Foto sebelah kiri adalah kantor pusat Oei Tiong Ham Concern yang lama di Semarang. Sedangkan foto yang ada disebelah kanan adalah kantor Oei Tiong Ham Concern yang baru dirancang oleh arsitek Liem Bwan Tjie pada th. 1930-31
Gambar 3. Rumah tinggal The Bo Djwan, Ma- lang. Rumah tinggal ini dirancang oleh Liem Bwan Tjie pada tahun 1934. Rumah ini mendapat julukan rumah yang terbaik di Malang pada jamannya. Terakhir rumah ini men- jadi outlet produksi Batik Semar, yang terletak di depan Museum Brawijaya. Penggunaan garis-garis horizontal yang dominan dan sejajar dengan tanah.
Gambar 4. Kantor Dinas Departemen Perta- nahan di Jakarta. Dibangun th. 1960-61. Arsiteknya adalah Liem Bwan Tjjie.
Sebagai salah satu contoh yang menarik dari rancangan Liem Bwan Tjie dimana memiliki karakter menerapkan arsitektur modern yang diselaraskan dengan konsep lingkungan sekitarnya yang juga termasuk dari pengaruh iklim. Iklim torpis yang menandakan hijaunya arsitektur rancangan Beliau pada rumah tinggal Dr. Ir. Han Tiauw Tjong, Semarang yang di bangun pada tahun 1932, adalah sebagai berikut :
Pada rancangan rumah tinggal ini Beliau sangat mengedepankan iklim dimana tempat itu dibangun dan dengan pemakaian bahan – bahan local serta bentuk bangunan yang mencirikan arsitektur modern dipadu dengan arsitektur local atau kedaerahan. Arsitektur local terlihat pada bahan material yang digunakannya seperti pemakaian material batu bata yang bisa didapatkan dari daerah setempat, kemudian juga tidak kalah penting bentuk teritisan panjang dan lebar yang diakumulasikan untuk menghindari adanya tampias serta sinar matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan.
Selain itu juga terlihat Beliau menggunakan unsur-unsur Barat dan Timur. Unsur barat dapat terlihat pada bentuk bangunan yang tidak terlalu rumit melainkan bentuk dasar sederhana sedangkan unsur timur ditempatkan pada interior ruangan serta perabot atau furniture dalam bangunan. Rancangan Beliau juga lebih menonjolkan bentuk-bentuk dari gaya dari arsitek Frank Lloyd Wright. Bentuk–bentuk yang konvensional baik denah maupun tampilan luar tidak terlalu rumit sehingga banyak diminati oleh kebanyakan orang atau clien dari Liem.
Gambar 5. Rumah dengan gaya arsitektur modern
Gambar 6. Tampak samping bangunan
Pemilik dari rumah ini adalah sesorang Tionghoa, meskipun dari luar terlihat konvensional Liem mengekspresikan budaya Tionghoa terhadap interior bangunan sampai kedetailnya (perabot rumah tangga).

Gambar 7. Bentuk detail interior ruang tamu karya Liem Bwan Tjie
Sumber : Dikken, 2002
Gambar 8. Bentuk detail furniture karya Liem Bwan Tjie
 Interior dan perabot rancangan Liem Bwan Tjie pada rumah Han Tiauw Tjong di Semarang. Rumah berserta perabot dan interior ini dirancang pada th. 1932. Gaya oriental yang dominan tampak dalam suasana interior ini.
Gambar 9. Bentuk detail lantai balkon karya Liem Bwan Tjie

arsitek modern
Arsitek modern

arsitek modern
arsitek modern

arsitek modern
arsitek modern

arsitek modern
arsitek modern

arsitek modern

arsitek modern

arsitek modern
arsitek modern

arsitek modern
arsitek modern